Jumat, 16 Maret 2018. Aspan Yogyakarta/ Yosia Tebai |
IPMAPAN DIY—Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Paniai
dapat berkumpul kembali tanpa batas untuk merelahkan beban perjuangan dalam
impian sehingga tak leti lesu datang mengikuti diskusi dan seminar dengan
judul “Siklus Hidrologi dan Sumber Daya Air Tanah” yang di bawahkan oleh sdr Ishak Dimi Degei, ST.
Tempat kegiatan seminar dan diskusi ini di selengarakan
diruang tamu Asrama Yamewa I Paniai. jln.
Santai Kompleks TNI AU Daerah Istimewa Yogjakarta, Pada hari Jumat, (16/18) pukul 19.00 wib s/d
21:30 Wib.
Berhubungan dengan pentingnya membagi pengetahuan
yang bersifat pendidikan informal
sehingga diskusi ini Diikuti Lebih dari lima belas (15)
orang anggota (IPMAPAN) Ikatan Pelajar dan
Mahasiswa Paniai, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Pentingnya menerima dan memahami berbagai ilmu guna meningkatkan kapasitas dalam memperkuat
diri dalam ilmu berorganisasi yang berwawasan luas agar pandangan orang memandang kita sebagai
orang yang berhikmat dan berakal budi
serta wawasannya yang tinggi. Semua
kegiatan yang berlangsung dapat membagikan dari suatu motivasi yang sangat berguna dan bermafaat bagi seluruh
rakyat yang kita sayangi demi Papua.
Salah satu
peserta diskusi Melki Madai yang kuliah di Universitas Gahja Mada (UGM)
Fakultas Arsitek, menambahkan sebuah
persepsi yang baik memberikan dan
memberikan solusi berdasarkan pengalaman belajar di kampus.
Pemateri menjelaskan, jikalau kita tidak mengatasi dan mengontor pada hidrologi air dengan
bijaksana, dapat terjadi permasalah amat buruk dalam kebutuhan manusai. Kekuatan
buruk membawa kehidupan manusia pada
dunia kesakitan bahkan kematian berasur-angsur
akibat air yang tercemar.
Ketika Madai di Papua dapat mengamati banyak problematik
berkatikan dengan pencemaran air bawa tanah terhadap kali Nabire yang dilakukan
oleh masyarakat sipil nabire bahkan TNI selalu
membuang sampah di kali tersebut sampai air tidak dapat masuk melalui pori-pori
tanah. Kelakukan membabi buta pada
perusakan lingkungan air di kali tersebut sangat tidak menyenankan.
Di kota Nabire ada banyak masalah yang terjadi pada
sistem drainase setiap perumahan. Kita juga
dapat lihat bahwa banyak perumahan di Nabire yang sistem drainasenya kurang
baik penggalian sumur yang berkedalamannya minimal 7 meter, itu disebabkan oleh
pengaturan sistem drainase perumahan yang kurang baik. Tambahnya.
Solusi untuk mengatasi persoalan setiap saluran air
buangan dari rumah harus di alirkan ke baknya masing-masing seperti air
deterjen agar air dari dapur dan tempat
cuci dapat mengalir alirkan lewat bak kontrol kemudian lanjut lagi ke bak sumur
resapan. Agar supaya air yang di luar
itu dapat masuk ke dalam bawah lokasi yang kita telah buat, ususlnya.
Ishak menambah
hukum melingdungi air serta linkungannya, yang telah tercatat dalam pasal 33
ayat (3) UUD 1945 secara tegas mengatakan, Melarang
adanya penguasaan sumber daya alam ditangan orang atau pun seorang. Artinya
bahwa, dilarang memonopili air bawa tanah. Tetapi nyatanya diam-diam banyak orang usaha yang berbisnis dan investasi dalam bidang
pengelolahan yang melanggar di pasal 33 ini.
Ada juga enam prinsip-prinsip keputusan mahkamah
konstitusi MK. Pertama pengusahaan atas tidak boleh menggangu mengesampingkan
apalagi meniadakan hak rakyat atas air. Kedua, Negara harus memenuhi hak rakyat
atas akses terhadap air adalah salah
satu hak asasi manusia. Ketiga, kelestarian lingkungan termasuk hak asasi
manusia sesuai dengan pasal 28 H ayat (1) UUD 1945. Kempat pengawasan air
sifatnya mutlak. Kelima, Perioritas utama adalah milik negara atau badan usaha
milik daerah dan Keenam, Pemerintah melakukan penguasaan atas air dengan
syarat-syarat tertentu dan ketat.
Kemudian, dalam kondisi yang masih stabil itu, diantara peserta terjadi diskusi dan tanggapan yang sangat seru
dan ramai, dalam situasinya bersorak-sorai
ini sambil dinikmati segelas
kopi+susu banyak imajinasi yang muncul dalam benak. Dalam hal ini menjawab dan menanggapi
ataupun melontarkan pertanyaan sesuai dengan kenyataan alam yang ada dan juga
secara pengetahuan yang ada dalam ilmu geologi.
Banyaknya pertanyaan yang diajukan oleh peserta terjawab juga dengan berpatokan pada pengetahuan yang meraka terima pada
jenjang pendidikannya.
Kemudian pada akhirnya meteri ini diakhiri dengan
sebuah intruksi,! Sebagaimana telah jelaskan melalui ilmu pengetahuan ini, dengan
cerita marilah kita selamatkan banyak orang dan yang terpenting juga ialah kitong implementasikan dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara,
guna menghindari serta mencegah semua penyakit yang terjadi dimana mana (Tutup
Agus Kudiai.)
Pewarta: Yubal N Nawipa.
saat diskusi dan seminar |
situasai tenang dan fokus mendengar pemateri menjelaskan. |
Pemateri |
usai kegiatan |
ucapan terimakasih BPH mewakili anggota dalam bingkisan kepada pemateri. |
Pemateri : Ishak Dimi Degei
Moderator : Alince Gobai
Notulis : Agus Kudiai
Dokumentasi : Yosia Tebai
0 comments:
Post a Comment