Peserta Terbaik dan Jalannya Pelatihan Menulis Bersama Aprila Wayar

usai pelatihan.

IPMANAPANDODEJOGLO.org-- Yayasan Pembangunan Kemandirian Masyarakat (YAPKEMA) bekerjasama dengan Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Nebire Paniai Dogiyai Deiyai Yogyakarta-Solo (IPMANAPANDODE JOG-LO) pada hari jumat, 22 Juni 2018 bertempat di Aula Asrama Dogiyai Yogyakarta menyelenggarakan pelatihan menulis.

Pelatihan menulis ini,  diikuti 30-an pelajar dan mahasiswa yang sedang mengayam studi di Yogykarta. Rata-rata mahasiswa Papua asal Tambraw, Jayawijaya, Kerom, Nabire, Paniai, Dogiyai, Deiyai dan sekitarnta. Ada pun partisipan dari luar Papua. Kesempatan yang berharga bagi yang ikut terlibat, dikarenakan dalam pelatihan ini diberikan  Aprila R.A. Wayar, SE. Orang yang benar-benar terjung ke dunia menulis  dan memiliki Identitas ganda  Jurnalis dan Novelis.

Pelatihan Menulis berlangsung selama 6 jam terhitung dari pukul 09.00- 15.00 WIB dengan bentuk pelatian yang terdiri dari penyampaian teori, permainan stimulan yang berkaitan dengan dunia tulis menulis, praktek dan korekasi hasil praktek oleh Aprila.

Sosialisasi HIV/AIDS dari BAKUJAGA Jogja

Awal dari kegiatan pelatihan menulis, panyelenggara pelatihan memberikan kesempatan kepada kumunitas BAKUJAGA Jogja yang bergerak di bidang penanggulangan HIV/AIDS untuk memperkenalkan tujuan dan latar belakang berdirinya komunitas tersebut, dan menjelaskan secara singkat tentang HIV/AIDS. Hal ini perlu kita sadari bersama sebagai pelajar dan mahasiswa Papua bahwa saat ini angka kematian lebih tinggi lewat penyakit tersebut dibandingkan dengan yang lain. Tentu juga ini bagian dari praktek genoside. 


Dalam kesempatan tersebut, Edo Mote mengawakili rekan-rekan kerja mengatakan, jika semua orang Papua meninggal akibat penyakit ini, dan jika orang papau masih dalam trauma atau stigma buruk terhadap penyakit ini, maka setelah kemerdekaan siapa yang akan mengisi kemerdekaan itu sendiri. Artinya kita perlu sadar dari waktu ke waktu, pentingnya menjaga diri, melindungi diri dan wasapa, untuk itu jangan pernah takut pada penyakit ini, segera periksa diri ke rumah sakit terdekat atau lewat komunitas-komunitas yang menyiapkan bahan VST.

Pemahaman tentang HIV/AIDS ini perlu kita ketahui. Karena penyait ini bukan penyakit yang membahayakan, sebab penularannya pun tidak sembarangan, tidaks seperti penyakit kanker serta penyakit kronis yang lainnya.

Setelah Komunitas BAKUJAGA menyampaian visi, misi serta alasan mengapa berdiri komunitas ini, kurang lebih selama 5 menit, peserta kembali diarahkan untuk melanjutkan kegiatan yang ditunggu-tunggu yakni pelatihan Menulis.

Dalam pelatihan menulis ini, Aprila sebagai instruktur dibantu Manfred Kudiai, salah satu mahasiswa di Institut Sains dan Teknologi  AKPRIND Yogyakarta, Jurusan Teknik Mesisn juga sebagai Ketua Ipmanapandode Joglo, periode 2017-2019 ini mengajak peserta yang hadir agar serius selama proses pelatihan menulis  ini berlangsung.


Game: Mengurai Benang Kusut

Awal dari pelatihan ini, Aprila mengajak kepada seluruh peserta untuk membentuk kelompok  5 kelompak berangggotakan 6 peserta pada tiap kelompok. Setelah itu, peserta diarahkan dengan sebuah game (Mengurai Benang Kusut). 



Permainan  yang dilakukan berkelompok dengan jumlah anggota  6 orang ini, kemudian Instruktur memerintahkan masing-masing kelompok untuk untuk membentuk lingkaran, semua peserta harus bergandengan tangan dengan cara: tangan kanan kepada teman si A, tangan kiri kepada teman si B. Jadi kedua tangan tidak boleh berpegangan kepada orang yang sama. Tugas kelompok adalah harus mengurai tangan yang asalnya tak beraturan (kusut) menjadi terurai, tanpa melepas tangan. Team yang tangannya terlepas dinyatakan gagal (diskualifikasi) dan  Tim yang mampu mengurai paling cepat adalah pemenangnya.  

Dalam aksi ini, ada empat kelompok yang berhasil mengikuti perintah dari pengarah dan mampu menyelesaikannya. Sedangkan terdapat satu kelompok, dinyatakan gagal. Setelah permaian terseut dilaksanakan, Aprila meminta supaya menuliskan apapun yang mereka rasakan saat permainan dilaksanakan.

Menulis sebagai Alat Komunikasi



Menulis sebagai alat komunikasi sebagai judul dari pelatihan menulis, diangkat oleh Penulis Novel  ‘Dua Perempuan’ Aprila yang akrab dipanggil Emil ini. Dalam materi tersebut dijelaskan tentang apa itu menulis,  bagaimana cara menulis, unsur-unsur penting dalam menulis. Emil juga bercerita sedikit tantang pengalaman terjung dalam dunia menulis.

 "Generasi muda Papua dituntut untuk menulis. Karena  persoalan Papua itu sangat kompleks  sehingga biasakan untuk membaca dan beranikan diri untuk menulis," jelas  Aprila sela-sela penyampaian materi tentang menulis.

Sebagai putri asal Papua, Aprila juga prihatin dengan berbagai persoaln di Papua yang jarang diangkat lewat media Nasional, apalagi di Internasional, sehingga ia berharap agar generasi muda Papua harus bisa menulis, supaya  “permasalahan Papua direkam oleh media karena dengan kemajuan teknologi yang pesat ini ratusan ribuan bahkan jutaan orang dapat melihat kondisi real Papua melalui komunikasi kita dalam tulisan atau berita,”  tulis Julia Kossay dalam fbnya menggulangi kata-kata Aprila.

Setelah ulasan tentang menulis, peserta dibagikan selembar kertas, kemudian diminta menuliskan satu kata dengan arahan pemandu.

“Apa yang pertama kali muncul di benak Anda  saat ada dengan kata Papua?” Nah, setelah pernyataan itu dilontarkan dan diminta kepada peserta untuk menuliskan diatas kertas yang telah dibagikan tadi, supaya menuliskan satu kata tentang Papua. Setelah itu, apapun kata yang dituliskan tersebut agar segera menempelkan di tembok Aula asrama yang telah disediakan. Kata Papua ditempel dibagia tengah, kemudian peserta diminta menepelkan kata-kata mereka di samping kiri, kanan serta bagian bawa dari kata Papua.



Kata-kata yang dituliskan tersebut, diminta supaya tidak ada kesamaan kata yang ditulis oleh peserta. Sehingga memunculkan beragam kata, yang mengambarkan tentang Papua. Ada yang menulikan: Indah, Surga, Emas, Kaya, Merdeka, Hitam, Keriting dan sebagainya.

Suasana terlihat meriah dan setelah mereka menempelkan kata-kata tersebut, diarahkan oleh penyelenggara untuk mencicipi snack yang disiapkan. 



Lebih lanjut, Aprila menjelaskan tentang bagaimana mengola kata menjadi kalimat dan menghasilakn sebuah tulisan (berita) sesuai dengan kode etik jurnalistik. Namun untuk lebih memahami maksud dari mengola kata, Emil memaparkan contoh berita yang akurat dan aktul yang pernah ditulis oleh Emil waktu masih kerja di Jubi. Setelahnya, peserta diminta menuliskan atau mengola setiap kata menjadi sebuah berita. Untuk  narasumber dapat dilakukan dengan cara ‘mengandaikan sedang wawancara kepada yang bersangkutan’.

Selanjutnya, Kak Emil menjelaskan juga sepintas tentang Novel. Novel adalah karangan prosa yang panjang mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang di sekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku. Penulis novel disebut novelis. Novel dapat ditulis siapa saja tanpa mengenal batasan profesi dan latar belakang disiplin ilmu. Untuk mulai menulis novel hanya butuh keberanian. Walau demikian, ada hal-hal yang perlu diperhatikan: 1. Penokohan (protagonis, antagonis), 2. Karakterisasi, 3. Alur/Plot (maju, mundur, maju-mundur), 4 . Setting,  5. Sudut Pandang, 6. Konflik dan Klimaks.

Pelatihan Menulis

Panitia penyelenggara membagikan kertas kepada peserta dan Emil meminta supaya peserta menuliskan berita berdasarkan kata-kata mereka yang telah tempel di dinding aula asrama. Pelatihan ini benar-benar diarahkan untuk pahamami materi yang sebelumnya telah di ajarkan oleh Emil , seperti:  memeperhatikan unsur-unsur dalam tulisan  jurnalistik yaitu rumus  5W + 1H.
  •  Who is it about? = tentang siapa?
  •   What happened? = apa yang terjadi?
  •  Where did it take place? = dimana peristiwa terjadi?
  •   When did it take place? = kapan peristiwa terjadi?
  •  Why did it happen? = mengapa hal itu terjadi?
  •  How did it happen? = bagaimana hal itu terjadi?

Dengan Tulisan Jurnalistik: 
Judul (Gunakan kata yang menarik). Terdiri dari maksimal delapan kata. Lead (Pokok terpenting dalam berita). Menjelaskan judul dengan lebih detail, terdiri dari 30 – 35 kata. Isi  (Memuat unsur-unsur dalam tulisan jurnalistik, tidak lebih dari lima alinea).


Suasana terlihat tenang, dan peserta mengelola kata yang mereka kemukakan awal tentang Papua yang tertempel di dinding.

Koreksi Tulisan

Setelah satu kata yang mereka kekmukakan tadi itu, berhasil dikeloal menjadi sebuah berita, saatnya untuk mengoreksi tulisan mereka. Dalam hal ini, tulisan mereka dikoreksi oleh pemateri dan dibantu oleh Manfred yang juga sebagai Jurnalis pemula Papua, yang saat ini aktif di media kabarmapegaa.com sebagai Pemred.

Ada peserta yang menulis lewat kertas (tulis tangan) dan ada pserta yang ketik langsung lewat Leptop. Untuk tulisan tangan dikoreksi oleh Emil sedangkan yang ketik lewat leptop  dikorksi oleh Manfred. Setelah hasil tulisan dikumpulkan, peserta diarahkan untuk makan siang bersama sambil menunggu siapa yang keluar sebagai pemenang atau keluar sebagai penulis terbaik di kelas pelatihan menulis ini.

Pemenang (Tulisan Terbaik)

Setelah dikoreksi, ternyata peserta dikelompokan oleh Emil dalam tiga kategori. Pertama, peserta yang tidak memenuhi standar penulisan berdasarkan kode etik junallistik, Kedua, peserta yang memenuhui namun masih kurang dalam pemeberian judul dan penempatan kalimat, serta tanda baca dan yang ketiga, peserta yang  lulus dalam mengelola kata menjadi kalimat dan menghasilkan berita yang baik.

Tulisan dari semua peserta adalah benar-benar buah pikiran, murni dituangkan dalam kertas. Dalam hal ini, patut kami banggakan karena mereka yang tidak nyatakan lulus atau terbaik bukan karena tidak bisa namun karena belum terbiasa menulis berita. Tulisan mereka benar-benar mengungkapkan keprihatian mereka terhadap Papua tentunya dan ada pula yang menceritakan tentang keindahan Papua. Yang membedakan di sini adalah tidak semua tulisan dikatakan lulus dikarenkan dibatasi oleh ruang penulisan ‘jenis tulisan’ kali ini lebih mengarah pada membuat berita. Banyak yang tulis dalam betuk artikel dan Opini ada juga yang menulisnya dalam bentuk berita feature dan ada pula yang menulis dalam bentuk tulisan Fiksi. Hal inilah yang menbedakan peserta dalam menyatakan keluar sebagai pemenang ‘tulisan terbaik’.  Sekali lagi, semua peserta peltihan menulis hebat dalam menuangkan pikiran dari  satu kata  menjadi kalimat kemudian pragraf dan menjadi sebuah artikel atau jenis tulisan lainnya.

5 Peserta Terbaik

Berikut adalah hasil tulisan terbaik, yang menurut Emil dan Manfred dikatakan sebagai pemenang kelas pelatihan menulis yang diselenggarakan oleh YAPKEMA bekerjasama Ipmanapandode Joglo: 

5. Revinca Wiwaha

Dari kata ‘Makmur’  mengantarakan Revinca untuk menuliskan berita dan keluar sebagai  peserta terbaik.

Jokowi: Potensi Papua untuk Kemakmuran Rakyat
Jakarta—Presiden Joko Widodo membahas  potensi kekayaan dan pembangunan Papua dalam rapat kabinet terbatas di Istana Negara.
Menurut  Jokowi, Papua  merupakan provinsi yang luas dengan  kekayaan yang melimpah dalam berbagai faktor. Seperti pertambangan, pertanian, kehutanan, dan sektor  perikanan. Banyak pekerjaan pemerintah yang wajib berjalan untuk kemakmuran rakyat.
“Potensi dasar ini harus betul-betul dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk mendongkrak pertumbuhan perekonomian dan pemerataan di tanah Papua,” jawab Jokowi di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu (19/7/2017).
Jokowi mengatakan kunci dalam pembangunan di papua adala insfrastruktur, juga sarana dan prasarana pembangunan.  Selain itu pelakat usaha kecil menengah UKM) juga mampu untuk menjaga pertumbuhan ekonomi. (Revinca Wiwaha).

4. Anselmus Gobai

Terbaik keempat diraih oleh Anselmus Gobai dari kata ‘Kaya’.


Wangar: Pelatihan Kekayaan Alam Ditanah Papua Yogyakarta, Ipmanapandode org--Mahasiswa papua Yogyakarta mengadakah pelatihan kekayaan alam ditanah Papua yang dipandu  April R A Wangar sebagai kepala lingkungan setanah Papua yang sponsori langsung oleh Yayasan Pengembanag Kemandirian Masyarakat  (KAPKEMA) Papua  yang diikuti 32  Pelajar dan Mahasiswa Papua Yogyakarta. Asrama Dogiyai.  Jumat, (22/ 06/2018). “Penting sekali mengembangan sumber daya alam papua yang kaya raya demi generasi papua. Jangan biarkan orang lain mengambil alam yang kaya raya. Kita harus melestarikan alam dari tangan kita sendiri.” kata Wangar saat pelatihan berlangsung. Wangar mengatakan, orang hidup dengan alam, bila merusak alam pasti banyak bencana alam yang terjadi seperti longsor bajir gempa. “Sumber daya alam Papua tetap terjaga  aman terkendali.” harapnya Usai pelathan ketua Ipmapanpandode Yogyakarta Solo, Manfret Kudiai mengatakan, Kita belajar dari hal-hal kecil seperti membersihkan kamar, menyapu halaman, dan lebih penting lagi  menjaga diri kita. “Merasa sangat bermanfaat ilmu dan  kami harap untuk dapat mengaplikasikan  kepada manusia dan alam Papua,” tutupnya. (Ansel)

3. Alfred Dogomo

‘Kekerasan’ adalah kata yang dipilih Alfred Dogomo, dan mampu mengelo kata menjadi berita dan keluar sebagai terbaik ketiga.

KAPOLDA PAPUA: MARAKNYA KEKERASAN TERHADAP    WANITA
Jogjakarta, H2MC –  Polda papua mengaku risau dengan maraknya kasus kekerasan terhadap kaum wanita yang akhir-akhirn ini di papua.
“beberapa waktu terakhir ini kekerasan terhadap kaum wanita meningkat yang sebagian besar diakibatkan oleh kondisi psikis  yang terganggu,” kata POLDA PAPUA kepada wartawan H2MC via Telepon di Jogjakarta. Jumat ( 22/06/2018).
Tercatat angka kekerasan  terhadap kaum wanita dalam beberapa bulan terakhir ini meningkat dari sebelumnya yang terlapor  ada 50 kasus kekerasan kini menjadi 100 kasus yang ditangani oleh POLDA PAPUA .
Pihak Polda Papua  mengalami kesulitan saat  meminta keterangan karena kondisi psikis korban  dan pelaku masih terganggu dan mereka masih menunggu keadaaan mereka pulih .
“kami belum bisa menangani masalah ini dengan maksimal karena kondisi psikis keduanya masih terganggu dan kami akan menunggu sampai keduanya kembali pulih dari kondisi psikis yang terganggu “ kata Kapolda Papua via telepon kepada wartawan H2MC di Jogjakarta.
Kapolda Papua berharap kondisi psikis keduanya pelaku maupun korban cepat pulih agar masalah kekerasan terhadap wanita  segera ditangani dengan cepat dan pihaknya berjanji akan berusahan semaksimal mungkin untuk melakukan pencegahan agar kasus yang sama tidak terjadi lagi.
Untuk itu mengakhiri materi sepenggal kalimat dari kk Aprila " Aku menulis karena aku ingin mengobati luka batin bangsaku." (X Dogiyai)

2. Juliet Kosay

Juliet Kosay sebagai terbaik kedua setelah mengelola kata yang dipilihnya kemudian menhasilkan sebuah berita.

Mempertahankan Identitas Malalui Ajang Puteri Papua
Yogyakarta, 22/6 (IPMANAPANDODE)- Naila Margaretha Kosay, salah satu puteri kebanggaan kabupaten Jayawijaya berhasil memasuki final ajang puteri Papua yang diselenggarakan di Jayapura, Papua.
“ Saya sangat bangga dan bersyukur kepada Tuhan karena dapat mengikuti ajang Puteri Indonesia bahkan sampai masuk final,” ungkap Naila saat ditemui dibelakang panggung usai acara di gor Waringan, Kotaraja, Jayapura, Papua. Minggu (17/06) malam.
Menurut beliau melalui ajang pemilihan puteri papua ini, perempuan-perempuan Papua dapat menunjukan diri dan identitas  saat dilihat oleh banyak orang. Kerana Sau dan koteka bukan ketertinggalan melainkan jatih diri dan identitas yang harus  dipertahankan.
Dalam final ini, Naila akan bersaing dengan Agata yang merupakan Puteri Kebanggaan Kabupaten Jayapura. “ saya sudah mempersiapkan diri dengan baik dan untuk selanjutnya biar Tuhan yang bekerja, entah menang ataupun kalah saya terima dengan lapan dada dan mencapai final menurut saya sudah sangat luar biasa,” sahut Naila setelah ditanya mengenai persiapannya untuk mengikuti final ajang Puteri Papua. Di sisi lain orangtua dan sanak saudara Naila sendiri bergondong-gondong datang untuk menyemangati Naila. Dengan harapan Naila dapat menang dan membanggakan orangtua dan daerahnya. (Ipmanapandode/Julia Kosay).


1. Deki Yanto Alfred Agapa

Deki keluar sebagai pemenang pertama dalam pelatihan kali ini. Hal ini didukung oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah cara Deki menjabarkan kata yang dipilihnya menjadi berita. Menurut  Emil selain tulisannya, Deki keluar sebagai pemenang dan peserta terbaik dalam kegiatan ini, karena Deki dari awal sampai akhir kegiatan bersemangat dan menjawab setiap pertanyaan dengan tepat. Serius mengikuti setiap step. Dalam kesempatan tersebut, Deki mendapatkan hadia  dari pemateri berupa buku Novel ‘Sentu Papua’ karya Aprila dengan cuma-cuma.



Nah, berikut adalah tulisan Deki dnegan judul:  Noken Identitas Papua Yang Hilang

Noken Identitas Papua Yang Hilang IPMANAPANDODE, 22/06 (Jubi)—Asael Bobiimembawakan materi mengenai identitas bangsa Papua yaitu Noken. Asael  sendiri adalah pejabat daerah yang bertugas di bidang Kebidayaan mengatakan  noken adalah ciri khas dari bangsa Papua yang sangat nampak terlihat. “Setelah saya membawakan materi di Jogja, aa setumpuk harapan yang berhasil saya tanamkan kepada pendengar sekalian, bahwa sebenarnya noken inimerupakan identitas yang dimiliki oleh bangsa Papua yang membedakan bangsa itu dengan bagsa yang lain,” kata Asael Bobii, kepada Ttabloidjubi.com seusai resepsi pemateri di asrama Dogiyai, Yogyakarta, Jumat (22/06) siang. Sebagai identitas Papua menurut Asael, kita perlu menjaganya agar identitas itudapat menjadi ciri khas yang dimiliki bangsa Papua. Harapannya, untuk para pendengar yaitu untuk dapat saling mengingatan tentang identitas kita. “karena dengan adanya Noken , ini merupakan salah satu budaya yang dimiliki bangsa Papua, sehingga perlu dijaga. Cara mengatasi hilangnya identitas noken ini adalah dengan penyampaian materi mengenai identitas bangsa papua,” katanya. (Jubi/Deki Agapa).

Sebelumnya peserta tidak memberi tahu, akhir dari pelatihan ini akan ada hadia bagi peserta terbaik menurut penyelengara dan pemateri.  Dan akhir dari kegiatan ini, pserta kaget kalau ada hadia untuk peserta terbak dalam pelatihan ini. Sementara mereka masih bertanya-tanya siapa yang akan keluar sebagai pemenang, Emil dan Manfred rupanya telah menentukan pemenangnya. Untuk itu, sebelum memberikan hadiah kepada peserta terbaik tadi, disampaikan beberapa hal terkait dengan alasan mengapa Deki Agapa sebagai peserta yang terbaik. Ada penilain khusu dari pemateri dengan beberapa kriteria yang menjadi rahasia Emil dan Manfred . Dalam pengamatannya, setiap peserta yang hadir, kriteria-kriteria tersebut hanya dipenihi oleh Deki dan dialah yang kaya mendapatkan Novel.

Petutup

Akhir dari kegiataan ini, peserta pelatihan mendapatkan sertifikat dan kepada pemateri diberikan plakat atau cindera mata oleh penyelenggara diwakili oleh senioritas Ipmanapandode Joglo, Andi Pigai. 



Setelah itu, kesan pesan dari ketua Ipmanapandode Jogja, yang diwakili oleh Yanuarius Tatoga sewakil wakil ketua, kemudian dilanjutkn dengan kesan pesa dari YAPKEMA dalam hal ini diwakili oleh Herman Degei.


Kesan-Pesan dari Peserta:
1.       Juliet Kosay


So much fun and so much lesson today..

Belajar itu kapan dan dimana saja selagi dapat kesempatan yoi ka tra..

Senang dapat bertemu dengan kk novelis dan jurnalis Papua Aprila Wayar dalam "Pelatihan Menulis Bersama YAPKEMA dan IPMANAPANDODE JOG-LO" Di aula asrama Dogiyai Hari ini Jumat,22 Juni 2018 Pukul 09.00-15.00 WIB.

Kegiatan dimulai dengan sosialisasi dari kawan-kawan "Tong Baku Jaga" mengenai HIV dan bagaimana sikap kita mahasiswa khususnya kota studi jogja menanggapi dan menanggulangi bahkan mencegah virus HIV. Melihat kondisi OAP saat ini angka kematian karena HIV sudah melewati ambang batas. Maka dibentuklah wadah sebagai upaya mencegah, mengingatkan, dan menguatkan Orang Papua baik yang sudah terkena virus atau yang masih sehat agar pikirannya terbuka tentang HIV tidak menutup diri, minder DLL. Karena orang dengan HIV asalkan tertolong dari awal dan rajin meminum ARV dapat hidup bertahun-tahun.

Kemudian dilanjutkan dengan materi menulis oleh kk Aprila Wayar dimana beliau membawakan materi tentang "Menulis Sebagai Alat Komunikasi" dalam materi ini saya dapat banyak sekali pengetahuan tentang apa itu menulis, bagaimana cara menulis, unsur-unsur penting dalam menulis dan juga pengalaman menulis dan jurnalistik dari kk Aprilia sendiri dibagikan dalam kegiatan ini. Kemudian dengan lugas kk aprila menjelaskan bahwa saat ini kita harus menulis supaya nama Papua, isu-isu papua, permasalahan papua direkam oleh media karena dengan kemajuan teknologi yang pesat ini ratusan ribuan bahkan jutaan orang dapat melihat kondisi real Papua melalui komunikasi kita dalam tulisan atau berita.

Untuk itu mengakhiri materi sepenggal kalimat dari kk Aprila " Aku menulis karena aku ingin mengobati luka batin bangsaku." Persatuan tanpa batas, perjuangan sampai menang (Sumber: FB Juliet Kossay).

Berita terkait Pelatihan Menulis ini anda bisa baca di web:


(Alfred)

Share on Google Plus

About Ipmanapandode Joglo

IPMANAPANDODE JOG-LO adalah Organisasi Pelajar dan Mahasiswa Nabire,Paniai,Dogiyai dan Deiyai di Yogyakarta dan Solo.

0 comments:

Post a Comment