Diskusi dan Seminar: Pelaku Pemecah Masalah Sosial di Meeuwodide

Suasana diskusi dan seminar di asrama Paniai, Jl. Santan, Komplek AU, Yogyakarta.

SIARAN, IPMANAPANDODEJOGLO.org--Bertempat di asrama Paniai, Jln. Santan, Komplek TNI/ AU, Yogyakarta, Kamis (31/5/2018) Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Nabire Paniai Dogiyai Deiyai Yogyakarta-Solo (Ipmanapandode Joglo) kembali menggelar diskusi dan seminar  bersama.

Diskusi kali ini, dengan topik: "Pelaku Pemecah Masalah Sosial di Meepagoo, Papua." Dengan pemantik materi, Jeksin Degei, S.Sos yang sebelumnya pernah menjabat sebagai ketua asrama Paniai juga sebagai pegurus Forum Komunikasi Mahasiswa Papua STPMD/APMD Yogyakarta, dibantu Yubal Nawipa sebagai moderator dan Andreas Bunai sebagai Notulen diikuti oleh anggota Ipmanapandode Joglo.

Diskusi bergilir tiap  hari kamis tiap minggu di paguyuban  (Ipmanab Jogja, Ipmapan Jogja, Ipmado Joglo, Ipmade Joglo), kali ini dijalankan atau difasilitasi oleh Ipmapan Jogja, dibawahi ketua Anselmus Gobai.

Jekson Degei, yang baru saja terima gelar Sarjana Sosial (S.Sos) dari STPMD/APMD ini memaparkan materinya didepan peserta yang hadir  sekitar 25 orang, terkait Pelaku Pemecah Masalah Sosial di Meeuwodide.

Secara garis besar, dalam pemaparan materi ini membahas mengenai: Siapa pelaku pemecah masalah sosial di Mepagoo, Papua, siapa pelaku masalah soasial di Meeuwodide, mengapa persoalan Sosial terjadi, apa yang harus dilakukan dalam upaya meminimalisir masalah-masalah sosial yang terus terjadi, dan apa solusi pemecah masalah penyimpangan sosial sosial.

Namun sebelum masuk kedalam masalah-masalah pokok atau penyimpangan sosial sosial di Meepagoo, Jekson menyebutkan masalah-masalah Sosial, sebuah gejala atau fenomena yang muncul dalam kehidupan masyarakat keberadaan Sosial di Meeuwodide yang meliputi: 1) Alami dan Primitif, 2) Patut pada mata pencaharian, 3) Muda bergaul atau etnosentrisme.

Sementara itu, dampak negatif pada masalah sosial, berdasarkan etnonsentrisme, nampak disebaban: a) Sikap konsumtif terhadap perbuatan masyarakat, b) Budaya lokal mulai dilupakan dan tidak mau mempertahankan budaya itu secara baik dan benar, c) Gotong royong mulai ditinggalkan dan bersifat pada individualis yang tidak berhasil pada tepat waktu.

Kemudian ada pun dampak positif terhadap masalah sosial: 1) Meningkatkan mobilitasi sosial secara menyeluruh, 2) Memproduksi kebutuhan masyarakat oleh pemerintah  secara baik dan benar, 3) Memfasilitasi kebutuhan masyarakat, 4) Meningkatkan keberfungsian sosial melalui regulasi daerah.

Menjawab atau dapat meminimalisir pemecah Masalah Sosial ini, lanjut Degei dalam materinya menyebutkan  Pelaku Pemecahan Masalah Sosial: 1) Pelaku pemecahan berbasis pemerintah daerah secara sistematif, 2) Pelaku pemecah berbasis Provinsi melalui otonomi khusus, 3) Pelaku pemecah berbasis negara melalui intruksi.

Untuk itu, Pelaku Pemecah Masalah sosial perlu adanya metode-metode tertentu, yaitu: 1) Home visit, 2) Sosial Problem Assesment, 3) Face to face, 4) Hold a Seminar, 5) And give sosial iad.

Usai, Jekson menyampaikan materinya, moderator,  Yubal membuka  satu sesi tanyajawab dengan tiga orang penanya. Kesempatan tersebut direbut oleh Agus Kudia, Yoni Degei dan Yogobin Pigome. Selanjutnya ditanggapi oleh pemantik materinya.

Setelah sesi tanyajawab diskusi lepas menyampaikan presepsi masing-masing peserta terkait penyimpangan sosial yang terjadi di empat kabupaten yang ada di wilayah Meeuwodide, Papua.

Diskusi dan seminar ini diakhir  dengan membacakan kesimpulan oleh Notulen Andreas Bunai, kemudian dilanjutkan dengan kesan Pesan oleh BPH Ipmanapandode Joglo dan pihak penyelenggara dalam hal ini, BPH Ipmapan, Anselmus Gobai pada pukul 21.00 WIB.

Ketua Ipmanapandode Joglo, Tiyopigu M Kudia menyampaikan termaksih kepada Pemateri, Moderator, Notulen dan Ipmapan yang telah mengajak dan memfasilitasi beralannya  diskusi dan semar bersama kali ini dan tentunya kepada anggota Ipmanapandode Joglo.

"Diskusi pertama dimulai dari Ipmado dibawa pimpinan Fabianus Pigome, dengan topik: Budaya Malas Membaca, kemudian disusul pada minggu berikutnya Ipmanab Jogja dengan topik: Rumah Sederhan tahan Gempa, dan hari ini Ipmapan dengan topik: Pelaku Pemecah Masalah Sosial di Meepagoo, Papua. Meteri-materi ini sangat bermanfaat. Dan selanjutnya Ipmado Joglo, Materi apa yang akan dibawahkan kita tunggu sama-sama," jelasnya di depan anggota Ipmanapandode Joglo.

Harapnya, diskusi-diskusi ini harus dikembangkan, karena melihat masalah Papua khususnya di wilayah Meepago kita harus samakan presepsi kemudian brantas dari akar-akarnya.

"Saya minta minta, teman-teman biaskan membaca, lalu berbagai kepada siapa saja. Agar kita saling menyadarkan antar satu dengan yang lain, bahwa di daerah kita saat ini banyak persoalan yang harus kita lihat bersama-sama, tentunya hal ini tidak terlepas dari perjuangan panjang rakyat Papua saat ini" katanya.

Ketua Ipmapan Jogja, Anselmus Gobai juga menyampaikan terimakasih kepada anggota yang terlibat didalam diskusi dan seminar ini, terutama kepada pemateri yang berbesar hati memberikan pengetahuannya.

(Anselmus Gobai)
Share on Google Plus

About Ipmanapandode Joglo

IPMANAPANDODE JOG-LO adalah Organisasi Pelajar dan Mahasiswa Nabire,Paniai,Dogiyai dan Deiyai di Yogyakarta dan Solo.

0 comments:

Post a Comment