 |
| Saat suasan diskusi, Jumat (02/03/2018) bertempat asrama wogada, wookebada, jln. Tentara pelajar, Plagan. DIY. (Foto: Fabi Pigome.ist) |
SIARAN, IPMANAPANDODEJOGLO-- Jumat (02/03), pukul 7.20 WIB Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Deiyai (IPMADE) Yogyakarta dan Solo menggelarkan diskusi rutin yang diadakan seminggu sekali, dengan berjudul “Pengaruh Budaya Malas Membaca”. Materinya asyik. Dan yang menjadi pemantik adalah Fabianus K. Pigome yang kuliah jurusan Akuntansi di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Bisnis dan Perbankan (STIEBBANK) Yogyakarta.
Pigome menjelaskan, membaca adalah di mana seseorang melati dan mengelolah intelektual,emosional, dan dialetik (Mr. Korker) dan di mana individualis membuka jendela dunia. Artinya mengenali lingkungan dan dunia lain (Simith:1975), namun ada pun ada pengaruhnya terhadap membaca apa saja yang harus memupuk dan jadikan sandaran.
Pertama pengaruh internal yang bersumber dari dalam diri seseorang misal, kurang motivasi baca setengah disiplin, tak punya target, takut duri, keinginan berlebihan, dan tak punya jadwal sedangkan pengaruh eksternal biasanya ditemukan di lingkungan sosial. Terutama tempat tinggal yang tak tedu, kampus yang tak memfasilitasi tempat baca, dan tempat bermain kita sehari-hari.
Kami selalu korban dan budaya malas membaca ini bertumbuh, karena tak memahami faktor internal dan ekternal yang selalu tak pungkiri dari jengkalan hidup kita yang nantinya membunuh pada minat, bakat dan kemampuan yang melekat pada individualis kita, Pigome ditambah.
Terima kasih pemateri, kami telah tanya jawab. Materi ini kami telah mengerti dan memahami karena ringan. Semoga kami dapat berguna dan bermanfaat dengan materi ringan yang mudah dipahami dan enak didengar dengan ringkasan yang bersituasional mungkin ini, disimpul Mensep Dogomo yang mengambil bagian moderator.
Diskusi yang sedang berlangsung dilalui santai dan ringan dengan ringkasan materi yang cukup ringan oleh pemantik. Dan akhirnya organisasi Ipmade Jogja-Solo diakhiri dengan doa penutup oleh Yesaya Boma.Biar pun dibuka doa pembukaan oleh Andreas Bunai.
Report: Alsael Makituma Bobii
0 comments:
Post a Comment