Tak terbayangkan, akhirnya ibadah bersama anggota
Ipmanapandode Joglo dilangsungkan
pertama kali. Salah satu kebanggaan sebagai BPH kepada devisi rohani dan
pembinaan mental Ipmanapandode Joglo. Ibadah yang dilaksanakan dari asrama
Dogiyai, Selasa (1/5/2018) ini memberikan kesan tersendiri dalam hidup saya.
Kami
menyanyi bersama, memuji Tuhan dengan alunan pujian yang diirigi gitar klasit
yang dimainkan oleh Awega Nawipa, Yance Yobe dan Dance Nawipa mengantarku pada
ketenangan batin, mengerti akan pentingnya mengucapkan syukur pada-Nya. Saya mulai
melihat figur-figur pemimpin baru: memimpin , mengarakan dan mengakhir ibadah.
Ini yang dilakukan oleh Yesaya Boma.
Kasih
Tuhan nyata dalam hidup kita, terkadang kita melupakan karya-karya Tuhan dalam
hidup kita. Begitu besar campur tangan Tuhan dalam hidup kita tetapi kita
sering lupa mengucapkan syukur pada Tuhan. Hal ini dikarenakan kita (Umat yang
percaya) lupa untuk mengevaluasi diri kita, jarang ada waktu untuk Tuhan.
Kesempatan
tersebut saat kesaksian saya diceritakan kepada kawan-kawan disekelilingku dan
bergantian berbagi pengalaman akan kasih Tuhan, ternyata disitulah terdapat
sebuah pencerahan bawasannya hidup tanpa Tuhan tak ada artinya menurutku. Salah
satu cara yang tepat berhubungan dengan Tuhan adalah menyampaikan permohan,
ucapan syukur, penyembuhan dan pemulihan adalah melalui doa sebab Tuhan tidak pernah menolak doa-doa
kita tetapi jawabannya kadang tidak, tetapi Tuhan menjawab doa-doa kita pada
waktu yang lain, dengan cara-Nya sendiri.
Pencerahan
ini lebih lengkap seketika Habel memberikan atau menceritakan bertapa besar
kasih Tuhan dalam hidup kita. Habel dengan percaya diri menyampaikan firman
Tuhan. Betapa pun buruknya keadaan hidup kita dan pikiran kita , janganlah
putus asa! Rebutlah kembali wilayah yang telah dirampas iblis dari kita. Jika perlu rebutlah kembali sedikit demi sedikit
setiap saat dengan selalu bersandar pada anugerah Allah dan bukan pada
kesanggupan kita sendiri untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.
Kita
(anggota Ipmanapandode Joglo) diajak untuk tidak lagi berada dalam
pikiran-pikiran yang keliru, pikiran-pikiran yang menhancurkan persatuan kita,
kekeluargaan kita, sebab hal-hal yang buruk itu dirancang oleh iblis karena ia
tidak mau lihat kita bersatu dan menjalani hidup sebagai satu keluarga dalam nama Tuhan
kita. Kita harus sadar dan bangun bahwa
kita tidak mencapai apa-apa , Iblis mendidirikan benteng-benteng mental yang
keliru, ia telah mendustahi kita bahkan Iblis telah membuat kita percaya
padanya sehingga kita hidup dalam tipuan.
Tipuan
yang dimainkan dengan mengatasnamakan nama daerah (Nabire, Paniai, Dogiyai,
Deiyai) jika pemikiran keliru ini masih
kita perlihara maka kita akan terbelenggu dan terpecah-bela. Untuk itulah
penting bahwa, duduk bersama dan mohon pertolongan pada Tuhan agar kebersamaan
ini tetap utuh.
“Ketahuilah,
aku telah menyerahkan negeri itu kepadamu; masukilah, dudukilah negeri yang
dijanjikan Tuha dengan sumpah pada nenek moyangmu, yakni Abraham, Isak dan
Yakub, untuk memberikan kepada mereka dan keturunannya.” Ulangan 1: 6-8.
Dari
wada ini, Ipmanapandode. Bersama berjuang demi tanah kita, Mee Pago tercinta,
ini adalah tanah yang diberikan Tuhan kepada kita untuk jaga dan meneruskan
keturunan. Mari kita renungkan pesan-pesan Allah dengan melalui ibadah bulanan
yang telah diterbentuk ini. Mari kita mendekakan diri pada Tuhan dan menjauhkan
keinginan dunia semata. Yang menutupi mata hati kita dan mengantarkan kita hanya kehidupan duniawi belaka.
Hal
ini bisa kita lihat pada kenyataan di
jaman kita ini, seakan uang tela menjadi Tuhan, semua orang mengejar Uang. Demi
uang jual keluarga, tanah bahkan kekompakan dalam organisasi maupaun kebersamaan
dalam hidup sosial bersama semakin tercerai berai. Akibatnya perang
dimana-mana, pencurian, perampokan dll. Kawan jadi musuh, tidak ada lag waktu
untuk Tuhan, apalagi ke gereja, belum lagi Ibadah bersama dalam komunitas atau
lingkungan.
Ah,
semua ini mengalir begitu saja, setelah ikut ibadah bersama Ipmanapandode
Joglo. Hatiku meluap seketika bersama menyanyikan pijin-pujian dan mengucapkan
sykur pada Dia . Dia bangkit dan melakukan hal-hal yang tidak dapat kita
lakukan sendiri.
Satu
hal lagi yang saya peroleh lewat cerita kesaksian teman-teman saat ibadah
bersama ini sebagai berikut: Bila kehilangan semangat atau rasa bersalah
mencoba untuk mempengaruhi kita, maka periksalah kehidupan pikiran kita, pikran
jenis apakah yang sedang kita pikirkan?
Ubalah
pemikiran anda dan jedilah Merdeka!
“Aku
mempercayai Allah. Aku percaya Dia sedang bekerja di dalamku tak peduli apapun yang mungkin kurasakan atau betapa
sulitnya situasi mungkin terjadi. Tuhan
telah memulai suatu pekerjaan yang baik
di dalamku dan Dia akan menyelesaikannya dengan baik” (Filipi 2: 13, 1:6).
0 comments:
Post a Comment