![]() |
saat ngamen di jalan Dr. Wahidin Sudirohusodo, Kota Baru, DIY. (Foto: Natalia/Ipmanapanadode Joglo) |
IPMANAPANDODEJOGLO.org- Dalam rangka sukseskan
natal bersama Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Nabire, Paniai, Dogiyai, Deiyai
Yogyakarta-Solo mengadakan ‘ngamen’ di sepamnjang Jl. Dr. Wahidin Sudirohusodo,
Kotabaru, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta. Selasa (6/11/2018).
Ketua Panitia Natal,
Natalia F Agapa menjelasakan kegiatan tersebut dilangsungkan guna
pencarian dana natal untuk merayakan natal bersama di Yogyakarta maupun natal
bersama Ipmanapandode se-Jawa-Bali di Malang nanti.
“Kami anak-anak Ipmanapandode Joglo mengadakan pencarian dana natal
dengan Ngamen di daerah UKDW dengan hasil yangg baik di mana kita bisa semakin kompak, tertawa bersama, gembira
bersama, tahan malu bersama,” jelasnya.
Kata Natalia,
dengan kegiatan semacam ini secara tidak langsung akan mengasa kekompkan kita. “saya
merasa disitulah kekompakan kita terbentuk,
kompak terus Ipmanapandode
Joglo.”
“Maju, maju semangat muda” ujar Natalia setelah melihat kawan-kawannya
semangat menjalangkan kegiatan tersebut.
Dirinya juga
menyampaikan terimakasih kepada semua anggota Ipmanapandode Joglo yang sudah berpartisipasi.
“ Saya
sebagai ketua panitia tdk bisa membalas, hanya ugatame yg tahu,” katannya.
Beda tempat melihat semangat yang dimiliki oleh anggota
Ipmanapandode Joglo, ketua Ipmanapandode Joglo, Tiyopigu M Kudiai mengatakan
kagum dan patut diapresiasi.
“Mereka patut
diapresiasi, sebab kegiatan semacam ini tidak semua mahasiswa Papua di Jogja
melakukan. Apalagi Ngamen. Sungguh saya tergharu melihat mereka, walau saya
tidak ikut dalam kegiatan ini,” jelasnya bangga.
Kata Kudiai,
mungkin ini juga salah satu cara melawan stigma yang terbangun di masyarakat
Jogja yang menganggap mahasiswa Papua itu banyak uang.
“Yah, seperti
itu. Padahal kami di sini juga menderita
mengharapkan keringat orang tua untuk kuliah. Setidaknya dengan ngamen ini bisa
menjelaskan kepada masyarakat luar bahwa kami mahasiswa Papua juga tidak semua
berasal dari keluarga yang mampu,” jelasnya.
Harapannya,
kedepan lebih semngat lagi. Kata Kudiai bangga punya anggota yang melawan
stigma itu. “Tahan malu tentunya.”
(TK)
0 comments:
Post a Comment