UNTUK NASEHATMU

Bendi Degei.Ist
Oleh, Bendi Degei

Terimakasih nasehatmu yang baru-baru ini aku  mengadari sebagai bimbingan hidupku dan aku rasa baik untuk selamanya.  Dan maafkan aku kalau waktu sebelumnya…

Nasehat ayahku tentang  budayaku yang selalu aku dengar bersama adik, kakak, dan banyak saudara  yang tinggal bersama di rumah laki-laki (honai: EMA OWAGE/YAMEKAOWAGE).  Itu kalau sudah sore, nantinya berakhirnya dengan ketiduran. Nasehat  ayahku yang setelah mengadari ku jadikan sebagai prinsip hidupku.

 Sesingkat nasehat juga dari kawan seperjuanganku, waktu sore,  berdua  berjalan kaki  dari pasar Karang ke rumah Kaliharapan. Kawanku yang  telah putus sekolah karena ketidaksanggupan biaya pendidikan itu  menasehati  bahwa keberanian dengan cara yang baik adalah hal penting,  bukan keberanian dengan cara yang bodoh.

Dan nasehat Pamanku  yang tidak bersekolah itu dari rumah Nabire yang berada di puncak bukit  Yapis. Nasehati bahwa makan dan minum, istrahat dan olahraga, dan mandi  dan belajar adalah merupakan sikap hidup yang sehat dan sopan.

Terus nasehat singkat seorang kakaku dari lapangan Miliran, bahwa ekspresi yang baik adalah sesuatu yang memuaskan.

 Selain itu, nasehat seorang guru bahasa Inggris dari salah satu kamar  hunian kamasan I. Nasehat bahwa sumber kekuatan hidup dan sumber  pengetahuan adalah lima panca indera manusia,  pak guru cerita bahwa  untuk nikmat dan menguasai suatu kualitas manusia itu bergantung pada  bagaimana orang bersangkutan mendayagunakan lima pancaindera itu  sendiri.

Baru-baru ini juga aku dapat baca buku oleh “Kahlil  Gibran”  tentang  “Di Depan Singgasana Kecantikan”.  Yang menceritakan  bahwa segala sesuatu yang ada di dunia ini tidak penting karena ia hanya  sekedar pelengkap hidup di dunia maka tidak pantas dipuja puji dan  menurutnya, memahami rahasia dunia kehidupan bahwa manusia pantasnya  hanya jaga roh kesucian hidup.

Yang kedua, aku dapat baca buku  oleh “Ajahn Chan”  tentang “Ini Pun Akan Berlalu”. Nasehat tentang  merasakan dan mencintai saat ini, mengosongkan diri, dan memurnikan  diri.

 Saya tidak lupa juga nasehat guruku tentang baca tulis dan  logika bahasanya yang memperkaya diri untuk mencintai sesuatu dengan  baik dan sopan santun.

Sejauh ini saya dapat banyak sumber  tentang nasehat-nasehat hidup baik dan benar tetapi, yang masuk akal  bagi saya itu hanya nasehat-nasehatmu ini saja. Smoga dengan  nasehat-nasehat ini aku tetap hidup dan merasakan saat ini. Dan smoga  anda juga…!

SALAM HIDUP DAN DAMAI!!!

Sumber: Catatan FB
Share on Google Plus

About Ipmanapandode Joglo

IPMANAPANDODE JOG-LO adalah Organisasi Pelajar dan Mahasiswa Nabire,Paniai,Dogiyai dan Deiyai di Yogyakarta dan Solo.

0 comments:

Post a Comment