Sedikit Catatan untuk Adik-adik Mahasiswa Baru

Pelajar dan Mahasiswa Ipmanapandode Joglo angkatan 2015/2016/Foto: Andre Takimai

“Jika kelak ingin jadi senior yang baik, jadilah junior yang baik lebih dulu. Karena semua yang baik akan lahir dari rahim kebaikan.”__Alfridus Dumupa, Senioritas Ikatan Pelajar Mahasiswa Nabire Paniai Dogiyai dan Deiyai (Ipmanapandode) di Jogja-Solo.

Saya rasa saya tidak perlu terlalu mubazir, mengingat status pendidian saya yang juga masih sebagai mahasiswa. Langsung saja, pertama-tama untuk kawan-kawan Maba, saya ucapkan selamat datang di dunia kemahasiswaan. Sudah mulai masuk ke fase ini berarti kalian sudah akil balig (sudah tahu membedakan baik dan buruk).

Kalau tiga tahun sebelumnya kalian adalah sebagai seorang "siswa" yang belajar di sekolah menengah, sekarang kalian akan menjadi "mahasiswa" yang belajar di perguruan tinggi. Satu hal yang ingin saya kasih tahu: Proses belajar di masa persekolahan lalu dan perkuliahan nanti berbeda. Lebih jelasnya, kalian akan tahu sendiri nanti. Atau boleh juga kalau mau buru-buru tahu, kalian tanya-tanya ke kakak tingkat yang kalian kenal. Intinya sedari sekarang, kalian persiapkan diri.

Untuk kalian, disini saya ingin sampaikan beberapa hal:

Pertama, yang akan kuliah adalah kalian. Jadi kalianlah yang memilih. Mau masuk di kampus mana, pilih jurusan apa, dstnya. Pilih kampus yang baik. Lalu kenali diri. Saya unggul di bidang apa, jurusan mana yang pas dengan potensi yang ada pada diri saya, dstnya. Dan semua itu harus pula disesuaikan dengan kemampuan orang tua. Sebab bagaimanapun juga, orang tua kalianlah yang membiayai kalian. Kalian disini karena orang tua kalian.

Kedua, kalau kalian sudah mendaftar di kampus yang telah menjadi pilihan kalian, aman, dan tinggal tunggu tanggal masuk untuk Ospek/SiKam, saya sarankan sekarang, kalian mencari tahu dan mengeksplor sebanyak mungkin informasi tentang jurusan yang telah menjadi pilihan kalian. Caranya? Melalui internet bisa, tapi lebih lagi, menurut saya, kalian membeli buku pengantar jurusan. Kalau kalian suka baca buku. Itu harus.

Misal kalian yang pilih jurusan akuntansi, beli buku pengantar akuntansi. Setelah beli, buku tersebut dibaca. Biasanya setelah mahasiswa mendaftar dan urusan administrasi di kampus beres, ada waktu lowong. Waktu tersebut bisa digunakan untuk membaca buku dimaksud.

Percaya tidak percaya, itu akan bermanfaat untuk hari-hari berikutnya. Sebab di semester pertama (gasal), biasanya ada mata kuliah pengantar jurusan. Dengan melakukan seperti yang telah saya bilang tadi, kalian akan berasa lebih enak, dan nyambung dengan mata kuliah tadi nanti. Karena minimal kalian sudah baca bukunya.

Ketiga, tingkah laku atau kebiasaan adalah sesuatu yang dibangun. Sebab itu, bangunlah kebiasaan yang baik sejak awal. Kata orang, apa yang awal-awal kita lakukan, itulah yang akan membentuk kebiasaan kita di hari-hari seterusnya.

Misal kalau dari awal kalian datang ke kota studi kalian suka jalan-jalan, jarang buka buku, belajar, kelak kalian akan demikian samanya. Orang kalau menyemai biji jagung, yang tumbuh dan berbuah kemudian adalah pohon dan buah jagung. Bukan kacang tanah atau singkong. Iya toh?

Keempat, sadar maksud dan tujuan kalian datang ke sini (di kota studi). Kalian datang (didatangkan oleh orang tua di Papua) disini untuk belajar, dan kelak setelah selesai pulang bawa hasil belajar kalian dari sini. Ke Papua. Kalian adalah duta dari keluarga kalian di Papua. Selesai sesuai waktu yang ideal (3,5 tahun atau 4 tahun) adalah yang orang tua kalian inginkan. Di masa perkuliahan, mau cepat selesai atau lama, semuanya tergantung dari kalian.

Kelima, di Jogja ini hampir setiap tahun selalu ada pelajar atau mahasiswa yang meninggal, lalu mayatnya dipulangkan ke Papua. Sebab meninggalnya beragam. Ada yang meninggal karena menabrak, ditabrak, dan/atau tertabrak saat berkendara, ada yang dibunuh oleh oknum atau persengkongkolan tertentu, ada yang karena sakit, tak tertolong, dstnya.

Tentu kalian, tak terkecuali saya, kita semua tidak menginginkan hal itu terjadi. Apalagi orang tua di Papua. Mendatangkan anaknya disini untuk kuliah, malah yang pulang-dipulangkan adalah mayat. Orang tua mana yang tidak kecewa, sedih, bercampur kehilangan? Tidak ada. Sebab itu, berkontrol diri dalam segala hal, kiranya penting. Jalan, jalan yang seperlunya saja. Minum, minum yang seperlunya saja, makan, makan yang seperlunya saja, dll. Intinya, jangan berlebihan dalam segala hal.

Keenam, barangkali ini yang terakhir, disini, Jogja, mulai dari hal-hal yang baik hingga tidak baik semuanya ada. Disini kota budaya. Kota pendidikan. Perkumpulan-perkumpulan bejat seperti geng, preman, mafia, penggerak bisnis negatif, dstnya ada disini.

Selain itu, banyak komunitas-komunitas belajar juga yang bisa kalian bergabung. Seminar, pelatihan, kursus, dll yang bersifat pengembangan diri pun ada. Semuanya kembali ke kalian. Mau pilih yang mana. Kalian bisa tanya-tanya juga ke senior kalian yang sudah lebih dulu disini.

Enam hal ini yang saya rasa penting, dan saya sampaikan disini. Yang lainnya, saya pikir sudah disampaikan saat rapat, beberapa saat lalu, oleh kakak-kakak yang lain. Sisanya, kembali ke kalian. Kalian sekarang sudah akil balig. Hormat, semangat! (Herman Degei)

(Jogja. 12 Juli 2017)

Sumber: Klik disini
Share on Google Plus

About Ipmanapandode Joglo

IPMANAPANDODE JOG-LO adalah Organisasi Pelajar dan Mahasiswa Nabire,Paniai,Dogiyai dan Deiyai di Yogyakarta dan Solo.

0 comments:

Post a Comment