Penampilan Ipmanapandode Joglo di panggung budaya dan pentas seni (fot. AMP Jogja) |
Yogyakarta, Ipamanapandodejoglo.org -- Untuk melawan lupa, Pelajar dan Mahasiswa Papua yang dimotori oleh Aliansi Mahasiswa Papua dan Front Rakyat Indonesia untuk West Papua (FRI-WP) di Yogyakarta kembali melangsungkan Panggung Budaya dan Pentas Seni di Halaman Asrama Papua Yogyakarta, pada hari jumat, (26/April/2019).
Dalam kegiatan tersebut, Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Nabire, Paniai, Dogiyai, Deiyai Yogyakarta-Solo (Ipamanapandode Joglo) juga tampil dengan membawakan beberapa penampilan yakni, derama, puisi dan musik.
Decki Derek Degei yang ambil peran sebagai protokol ini menceriterakan kronologis singat atas peristiwa pembunuhan yang menewaskan 4 pelajar di Paniai pada tanggal 4 Desember 2014 lalu.
Akhir cerita Derek menjelaskan, "Peristiwa penembahkan yang terjadi ini hingga sampai kini belum menemukan titik penyelesaian maka ini menjadi luka batin bagi kita orang Papua yang tentu terus derita sepanjang hidup," tutupnya
Usai Derek berganti dengan Alince Gobai untuk membacakan puisi yang dibuat oleh Herman Konaiyo Mote dengan judul "UntukMu Arnol Clemens Ap"
Kemudian, seluruh anggota Ipmanapandode Joglo menaiki penuhi panggung tersebut dan bernyanyi bersama sambil diringi musik yang dimainkan oleh, Yubal Awega Nawipa (Melodi), Semi Dogomo (Bass), Dainel Magai (iringi) Herman Konaiyo Mote (Petik)
Lantas, Petrus Tebai selaku ketua BPH Ipmanapandode Joglo juga mengatakan, "1 Mei adalah hari dimana Papua di aneksasi kedalam NKRI maka 1 Mei yang mendatang ini kita akan bergotong royong turun jalan untuk sampaikan aspirasi-aspirasi kita," katanya
Pada akhir Tebai tambahkan, "Apabila dalam penampilan kami ini ada yang salah maka mohon dimaafkan," tutupnya
Lirik media ini, Penampilan Ipmanapandode Joglo di panggung tersebut dilalui dengan lancar dan diakhiri dengan Teriakan "Papua Merdeka" dan "YUU dan WAITA" bersama sebagai penutup sesinya mereka.
Ini Videonya "Klik disini"
Pubdekdok
(KonM)
0 comments:
Post a Comment