ilustrasi .ist |
Menantimu disudut-sudut rongga yang sesak dan gelap
Goresan serta sayatan kau torehkan padaku
Aku memang tak sempurna
Tapi cintaku sempurna untukmu
Hatiku terus menjerit
Menahan pilu yang merantai sisi hatiku
Apa kau tau,aku yang meronta-ronta kesakitan
Ketika sesak bersarang di dadaku
Apa kau tau,aku yang telah lama menantimu?
Menanti dalam diam bungkamku
Kau hanya tertawa lantang
Luka itu bagaikan perih yang kembali membias
Dan lalu apa arti pengorbananku selama ini?
Tentang cintaku
Semua hanyalah sia-sia.
Anselmus Tebai
Yogyakarta, 16/7/2017
0 comments:
Post a Comment